Banyak juga gedung bersejarah yang menjadi cagar budaya ini tergusur oleh bangunan komersial. Satu persatu bangunan bersejarah tersebut hilang dan berubah fungsi, ada yang berubah menjadi kompleks pertokoan, apartemen dan perumahan mewah. Padahal bangunan-bangunan yang punah tersebut mempunyai nilai arsitektur yang tinggi, di samping nilai historis yang tinggi. Hal ini menandakan kesadaran masyarakat akan arti penting benda-benda bersejarah masih kurang di samping kebijakan yang tidak tepat.

Menurut Wali Kota Surakarta, Joko Widodo, kecintaan pada heritage itu harusnya dimulai dari masa anak-anak. Anak-anak hendaknya sering dibawa ke keraton, museum, dan heritage kota. Dengan demikian mereka tahu sejarah dan falsafah benda-benda yang dilihat. Mungkin kepada anak-anak SD sampai SMU ditugaskan membuat tulisan tentang benda-benda yang dilihatnya di museum. Kemudian diadakan diskusi sehingga tidak berhenti kepada bangunan fisiknya saja.
Berwisata dengan mengunjungi gedung-gedung tua tersebut balk itu museum maupun gedung-gedung tua bersejarah tersebut sebenarnya sangat mengasyikkan. Di Medan misalnya kita dapat menyaksikan Istana Maimun, Mesjid Raya Medan dan Rumah Tjong A Fie. Istana Maimun yang memiliki arsitektur khas Melayu ini didominasi oleh warna kuning. Bangunan yang dibangun pada tahun 1888 ini merupakan istana sultan-sultan Deli.

Di Bukittinggi ada Jam Gadang dan Benteng Fort de Kock. Jam Gadang adalah ciri utama Bukittinggi. Karena itu kota ini disebut juga sebagai Kota Jam Gadang. Menara jam dengan miniatur rumah Minang di puncaknya ini berada tepat di jantung kota. Benteng Fort de Kock adalah benteng peninggalan Belanda yang dibangun ketika perang melawan kaum Paderi. Benteng ini dibangun pada tahun 1825.
Di Riau terdapat Istana Asserayah el Hasyimah yang dibangun pada tahun 1889 oleh Sultan Siak yang ke-11. Istana ini memiliki bentuk pintu-pintu yang melengkung. Di Bengkulu terdapat Benteng Marlborough, sebuah benteng berbentuk segi empat. Benteng ini dulunya menjadi pusat kedudukan tentara Inggris di Bengkulu. Saat ini benteng tersebut dijadikan museum.
Di Cirebon, Jawa Barat terdapat Kraton Kasepuhan yang dibangun pada tahun 1527. Kraton ini memiliki gaya arsitektur perpaduan antara Sunda, Jawa, Islam, Cina dan Belanda.

Jakarta yang bulan Juni ini merayakan ulang tahunnya mempunyai banyak bangunan bersejarah seperti Museum Gajah. Di museum ini tersimpan banyak koleksi benda bernilai budaya tinggi. Salah satu koleksinya adalah benda-benda peninggalan zaman prasejarah seperti prasasti dan senjata di zaman purbakala.

Wisata mengunjungi heritage ini memang kurang populer di kalangan masyarakat. Namun, dengan mengunjungi bangunan-bangunan bersejarah ini banyak manfaat yang diperoleh seperti memperluas wawasan dan lebih memahami kehidupan nenek moyang kita.
sumber : http://liburan.info
No comments:
Post a Comment